http://www.indonesiaberprestasi.web.id/wp-content/uploads/2010/12/0924416620X310.jpg
|
Nasionalisme
dikenal juga sebagai satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu
konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.
Berbicara
tentang nasionalisme Indonesia, perlu dicatat bahwa kita tidak dapat menyamakan begitu saja dengan
nasionalisme Barat. Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme berlandaskan Pancasila.
Nasionalisme yang bersenyawa dengan keadilan sosial, yang oleh Bung Karno
disebut Socio-nasionalisme. Nasionalisme yang demikian ini menghendaki
penghargaan, penghormatan, toleransi kepada bangsa atau suku bangsa lain. Maka
nasionalisme Indonesia berbeda dengan nasionalisme Barat yang bisa menjurus
kepada sikap ethnonationalisme
(nasionalisme sempit) yang membenci bangsa atau suku bangsa lain, menganggap
bangsa atau suku bangsa sendirilah yang paling bagus, paling unggul, sesuai
dengan individualisme Barat.
Nasionalisme Indonesia
memiliki dua unsur. Pertama, kesadaran mengenai persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia yang terdiri atas berbagai suku, etnik, dan agama. Kedua, kesadaran
bersama bangsa Indonesia dalam menghapuskan segala bentuk penjajahan, dan
penindasan dari bumi Indonesia. Semangat dari dua substansi tersebutlah yang
kemudian tercermin dalam Sumpah Pemuda dan Proklamasi serta dalam Pembukaan UUD
1945.
Memudarnya nasionalisme,
yang terutama disebabkan begitu tingginya ketidak-adilan; korupsi yang
merajalela dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang tidak diselesaikan
secara tuntas lewat jalur hukum dan lain-lain
Nasionalisme
kita sekarang bukan berkaitan dengan penjajah, atau terutama terhadap perilaku
ekspansif atau agresor Negara tetangga, melainkan harus dikaitkan dengan
keinginan untuk memerangi semua bentuk penyelewengan, ketidak-adilan, perlakuan
yang melanggar HAM dan lai-lain. Artinya nasionalisme saat ini adalah
usaha untuk mempertahankan eksistensi bangsa dan Negara dari kehancuran akibat
korupsi dan penyalah-gunaan kekuasaan.