Bagi
siswa-siswa SMA yang berniat melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi, ini
mungkin info yang cukup menarik dan bermanfaat. Yup.. beasiswa.. siapakah yang
tidak mau. Tapi butuh usaha juga loh.. usaha pun tidak boleh yang biasa-biasa
saja.. harus pake strategi alias kiat-kita.. di bawah ini ada beberapa kiat
dari beberapa sumber.. semoga bermanfaat.. Fighting !!
- Mengumpulkan informasi
Rajin mengumpulkan informasi beasiswa dari universitas incaran
Anda merupakan modal utama yang menetukan kesuksesan Anda dalam memperoleh
beasiswa. Setelah itu, Anda harus mepelajari secara seksama terms and
conditions dari beasiswa dari universitas tersebut. Universitas impian
Anda tidak memberikan beasiswa? Jangan khawatir, masih banyak universitas
bermutu baik yang royal menawarkan beasiswa. Untuk itu, Anda harus tetap
optimis dan rajin mengumpulkan berbagai macam informasi beasiswa S1.
- Memiliki rata-rata nilai SMA kelas 1 dan kelas 2 yang
baik
Beberapa universitas mensyaratkan nilai rata-rata minimal untuk
calon penerima beasiswa S1. Untuk itu, pastikan Anda menjaga kestabilan nilai
raport Anda semasa SMA. Meski seseorang mampu memperoleh nilai yang sangat
tinggi dalam tes masuk universitas, tapi memiliki nilai rata-rata rapor yang
relatif rendah, universitas cenderung enggan memberikan full
scholarship atau beasiswa penuh.
Kestabilan nilai dan peringkat Anda semasa SMA juga perlu dijaga.
Sebagai contoh, pada semester 1, Anda menempati peringkat 1 kelas dengan
rata-rata rapor 8,5, tapi pada semester berikutnya, Anda hanya menempati posisi
19 dengan rata-rata 7,4. Pemberi beasiswa akan cenderung berpikir bahwa Anda
masih labil dalam menjaga prestasi. Untuk itu, meski Anda menghadapi masalah di
luar akademik, pastikan jangan sampai masalah itu mempengaruhi prestasi
akademik Anda.
Perlu juga Anda perhatikan bahwa nilai 7 dari SMA unggulan dapat
dinilai sama dengan angka 9 dari universitas non-unggulan. Standar dan kriteria
mengenai nilai rata-rata rapor SMA untuk setiap universitas berbeda-beda.
Selalu pastikan bahwa Anda melalukan yang terbaik!
- Aktif berorganisasi
Aktif dalam berorganisasi tidak hanya meningkatkan kemampuaninterpersonal
skills Anda, tetapi juga menambah nilai positif Anda di mata pemberi
beasiswa. Ada banyak organisasi yang dapat diikuti pelajar SMA, mulai dari OSIS
di sekolah hingga terlibat aktif dalam organisasi keagamaan.
- Berprestasi akademik
Berprestasi akademik di sini berarti Anda tidak hanya sekadar
memiliki nilai bagus di sekolah, tapi juga aktif dan mampu berprestasi di
perlombaan-perlombaan antar sekolah. Ada beberapa lingkup perlombaan yang dapat
Anda ikuti, mulai dari tingkat kota, provinsi, hingga nasional. Dalam hal ini,
Anda harus turut aktif dalam mencari informasi, jangan hanya sekadar menunggu
intruksi dari sekolah untuk mewakili nama sekolah. Ada banyak perlombaan
bertebaran di luar sana yang menunggu untuk diikuti.
- Berprestasi non-akademik
Contoh dari prestasi non-akademik ialah juara basket, renang,
karate, pidato berbahasa asing, debat, menyanyi, paduan suara, dll. Ada banyak
kegiatan non-akademik yang dapat Anda ikuti yang mampu memberi nilai positif
tentang diri Anda di mata pemberi beasiswa.
- Memiliki kemampuan bahasa asing
Mampu berbahasa asing, terutama bahasa Inggris, secara aktif baik
lisan maupun tulisan kini telah menjadi hal yang wajib seiring dengan adanya
globalisasi. Jangan segan untuk mempraktekkan kemampuan berbahasa asing Anda.
Jika pelajaran yang diberikan di sekolah terbatas, ada banyak kursus bahasa
asing di sekitar kita saat ini.
- Menghadapi interview/wawancara
Di beberapa universitas, setelah lolos dari seleksi tes tertulis,
tes wawancara atau yang lebih dikenal dengan interview umumnya
dilaksanakan. Melaluiinterview ini, kebenaran data-data yang
sebelumnya Anda berikan biasanya akan dicek. Selain itu, melalui interview,
pemberi beasiswa dapat lebih mengenal karakter Anda, si calon penerima
beasiswa!
Setelah memahami poin-poin
penting untuk mendapat beasiswa S1 di universitas terkemuka, kini Anda hanya
perlu mempraktekkannya. Poin-poin di atas dirangkum berdasarkan pengalaman
penulis memperoleh full scholarship, yang meliputi biaya sekolah
dan biaya hidup, di salah satu universitas terkemuka di Indonesia.